Bayi yang masih berada di dalam kandungan belum melakukan gerakan pemapasan karena kebutuhan oksigennya dipenuhi oleh ibunya melain; plasenta. Paru-paru bayi mulai berfungsi apabila aliran darah melalui plasenta terhenti. Oleh karena itu pada saat bayi dilahirkan, paru-parunya harus dirangsang supaya berfungsi.
Gerakan pemapasan diatur oleh pusat pemapasan yang terdapat di otak dan aktivitas saraf pemapasan terjadi karena adanya rangsangan dari kadar CO, dalam darah. Misalnya apabila kita menahan napas maka keinginan untuk bernapas semakin besar, hal ini disebabkan karena kadar CO, dalam darah semakin meningkat sehingga memacu saraf pemapasan untuk menyuruh pusat saraf pernapasan agar memerintahkan alat pemapasan untuk melakukan pemapasan.
Frekuensi Pernapasan |
Pada umumnya manusia mampu bernapas 15-18 kali per menit. Akan tetapi cepat atau lambatnya bernapas pada setiap orang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya bernapas (frekuensi pemapasan), yaitu:
- Usia: semakin bertambah usia maka semakin rendah frekuensi pemapasannya. Hal ini berkaitan dengan makin berkurangnya jumlah energi yang dibutuhkan oleh tubuh.
- Jenis kelamin; frekuensi pemapasan laki-laki lebih besar dari wanita. Hal ini karena laki-laki lebih banyak bergerak sehingga lebih banyak membutuhkan energi, kebutuhan O2 dan produksi CO2 lebih tinggi dari proses metabolismenya lebih tinggi dari wanita.
- Aktivitas; orang yang sedang beraktivitas membutuhkan energi lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang sedang beristirahat. Oleh karena itu, frekuensi pemapasan orang yang sedang beraktivitas lebih besar dari orang yang sedang istirahat
- Posisi tubuh; posisi tubuh mempengaruhi frekuensi pernapasan karena berkaitan dengan beban yang harus ditanggung oleh organ tubuh. Oleh karena itu, frekuensi pemapasan orang yang sedang berdiri lebih besar dari orang yang sedang duduk atau berbaring. Pada orang yang sedang berdiri, otot-otot kakinya akan berkontraksi untuk menghasilkan tenaga untuk menjaga tubuh tetap berdiri tegak. Kondisi seperti ini menyebabkan tubuh memerlukan banyak O2 dan menghasilkan banyak C02 hai inilah yang menyebabkan frekuensi pemapasannya semakin meningkat.
- Suhu tubuh; semakin tinggi suhu tubuh maka semakin besar frekuensi pemapasannya. Hal ini berkaitan dengan kecepatan metabolisme. Semakin tinggi suhu maka semakin cepat metabolismenya sehingga diperlukan peningkatan O2 yang masuk ke dalam tubuh dan pengeluaran CO2 dari tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar